My another blog

Tiga Kantong Beras

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki.

Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggallah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang. Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik.

Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.

Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.

Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah".

Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut.

Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah.

Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama".

Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" .

Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.

Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."

Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi ke kampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali ke kampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan ke sekolah.

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.

Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.

Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku......

Inti dari Cerita ini adalah:
Pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan" Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat:

Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu. .. selamanya.

Baca Selengkapnya..

Tina dan Nenek Omi...

Nice story, perlu untuk dibaca dan dijadikan renungan...

Tina, seorang gadis yang baik hati satu kali ingin memberi kejutan pada Nenek Omi yang hidup sendiri. Ia datang membuat sebuah kue yang enak lalu membawanya ke rumah si nenek.
 

"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina.
 Nenek sangat suka,"kata nenek waktu menerima kue itu.
 
Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih,"jawab nenek singkat.
 
Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.
 
Minggu selanjutnya,"kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."
 
Karena sibuk, minggu selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak, "Hei Tina, mana kue nenek?"
 
Satu kutipan berkata, 
saat kita melihat berkat yang sama setiap hari, kita akan tidak memperhatikannya lagi.
 
Ketika tidak lagi memperhatikan, kita berhenti menghargai. Ketika tidak menghargai, kita berhenti bersyukur. Ketika kita tidak bersyukur, kita mulai mengeluh."
 
Jika hari ini kamu menangis, bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain menangis... 
Jika hari ini kamu disakiti, bersyukurlah karena kamu tahu rasa sakit dan tidak menyakiti orang lain...
Jika hari ini kamu dikecewakan , bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain kecewa...

Apapun yang kamu alami hari ini, tetaplah bersyukur karena kita belajar UNTUK MEMAAFKAN...<3
 
Saat aku tak paham maksud Tuhan, aku memilih... percaya.. :|
 
Saat aku tertekan oleh kekecewaan, aku memilih.... bersyukur..
 
Saat rencana hidupku berantakan, aku memilih.... berserah..:)
 
Saat putus asa melingkupiku, aku memilih.... tetap maju.. :>
 
Dan saat ingin mengirimkan cerita ini, aku memilih.... KAMU, karena kamu sangat spesial di mata Tuhan..

Baca Selengkapnya..

Kata-kata Indah...

The Answer is Simple...Love Yourself, Live Your Spirit!Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. Cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya:

Doa bukanlah "ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

    Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.
     

    Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.
     

    Teman lama adalah emas! Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.
     

    Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah bengkokan, bukan akhir!
     

    Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.
     

    Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu!"
     

    Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.
     

    Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.
    Jika kamu menikmati dan merasa sudah diberkati, mohon mengirimkan juga ke orang lain. Karena siapa tau akan mencerahkan hari seseorang juga.

    Baca Selengkapnya..

    Ibu...

    Where There Is Love, There Is God: A Path to Closer Union with God and Greater Love for OthersSungguh aku sangat terharu membacanya...
    Aku mempunyai pasangan hidup...

    Saat senang aku cari pasanganku
    Saat sedih aku cari ibu

    Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
    Saat gagal aku ceritakan pada ibu

    Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
    Saat sedih aku peluk erat ibuku

    Saat liburan aku bawa pasanganku
    Saat aku sibuk anak diantar ke rumah ibu

    Saat sambut valentine selalu beri hadiah pada pasangan.                                
    Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"

    Selalu aku ingat pasanganku
    Selalu ibu yang ingat aku

    Setiap saat aku akan telepon pasanganku
    Kalau ingat aku akan telepon ibu

    Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
    Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu

    Renungkan:
    "Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja...
    bolehkah kau kirim uang untuk ibu?
    Ibu tidak minta banyak... lima puluh ribu sebulan pun cukuplah".
    Berderai air mata jika kita mendengarnya........


    Tapi kalau ibu sudah tiada...... Tapi kalau ibu sudah tiada ..........
    Ibu aku RINDU.......AKU RIIINDDUU... SANGAT RINDU....

    Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya....
    berapa banyak yang sanggup melap muntah ibunya.....
    berapa banyak yang sanggup mengganti lampin ibunya.....
    berapa banyak yang sanggup..... membersihkan najis ibunya.......
    berapa banyak yang sanggup......membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
    berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya....

    Dan akhir sekali berapa banyak yang mendoakan/sembahyang JENAZAH ibunya......

    Baca Selengkapnya..

    Tuhan Punya Rencana



    Tuhan menciptakan segala sesuatunya indah pada akhirnya

    Frank Slazak, mempunyai impian untuk menjadi astronot. Meski ia tidak memiliki sesuatu sebagai syarat kualifikasi. Akan tetapi ketika Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Ia merasa impiannya akan segera menjadi kenyataan. Hari itu juga ia mengirimkan surat lamaran ke Washington . Berhari-hari ia telah menunggu dan akhirnya datanglah amplop berlogo NASA. Doanya terkabulkan! Lolos dari tes tahap kedua, membuat ia semakin dekat pada impian itu. Tinggal sebentar lagi ia akan menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center. 
     

    Dari 43.000 pelamar, ia pun lolos ke 100 orang pelamar dan mengikuti tes tahap akhir. Berarti semua tes telah dilalui. Namun ketika NASA mengumumkan bahwa yang terpilih adalah Christina McAufliffe. Seketika itu juga ia merasa kalah dan masa depannya telahhancur, ia marah, depresi dan rasa percaya dirinya lenyap.

    Tepat pada tanggal 28 Januari 1986 silam, ia melihat tujuh puluh tiga detik setelah peluncuran, Challanger itu meledak dan menewaskan semua penumpang. Kejadian itu seketika membuatnya menyadari, bahwa memang Tuhan memiliki alasan dan misi yang lebih indah dalam hidupnya. Ia bersyukur karena tidak semua doa dan keinginannya dikabulkan.

    Ketika apa yang telah kita doakan dengan sungguh-sungguh belum juga menjadi kenyataan hingga hari ini, semua itu bukan karena Tuhan tidak mengasihi kita. Tuhan melakukannya karena Ia mempunyai suatu alasan dan tujuannya adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia itu sendiri. Tuhan terlebih tahu apakah doa itu akan mendatangkan kebaikan atau malah akan merugikan kita. Ingatlah Tuhan lebih mengetahui rancangan-rancangan apa yang baik bagi kita. Jadi, jika sampai hari ini ada doa-doa kita yang belum terjawab, jangan kecewa, percayalah Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

    Jangan marah, jangan undur, tunggu waktu Tuhan, maka engkau akan melihat bahwa hal itulah yang terbaik bagimu.

    dari berbagai sumber

    Baca Selengkapnya..

    Cinta Ayah

    Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.


    Lalu bagaimana dengan Ayah?
    Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

    Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
    Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

    Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

    Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

    Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

    Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

    Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

    Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

    Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

    “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

    Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

    Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

    Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….

    Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

    Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

    Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
    Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

    Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

    Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

    Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…

    Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

    Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
    Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

    Baca Selengkapnya..

    Love Dare

    Film ini menginspirasi banget tentang Tantangan Cinta (Love Dare) kalau belum punya filmnya beli ya...juga baca 40 tantangan cinta dibawah ini....

    The Love Dare
    Day 1: Love is Patient
    The first part of this dare is fairly simple. Although love is communicated in a number of ways, our words often reflect the condition of our heart. For the next day, resolve to demonstrate patience and to say nothing negative to your spouse at all. If the temptation arises, choose to not say anything. It's better to hold your tongue than to say something you'll regret.

    Day 2: Love is Kind
    In addition to saying nothing negative to your spouse again today, do at least one unexpected gesture as an act of kindness.

    Day 3: Love is Not Selfish
    Whatever you put your time, energy, and money into will become more important to you. It's hard to care for something you are not investing in. Along with restraining from negative comments, buy your spouse something that says "I was thinking of you today."

    Day 4: Love is Thoughtful
    Contcact your spouse sometime during the business of the day. Have no agenda other than asking how he or she is doing and if there is anything you could do for them.

    Day 5: Love is Not Rude
    Ask your spouse to tell you three things that cause him or her to be uncomfortable or irritated with you. You must do so without attacking them or justifying your behavior. This is from their perspective only.

    The Love Dare Day by Day: A Year of Devotions for Couples

    Day 6: Love is Not Irritable
    Choose today to react to tough circumstances in your marriage in loving ways instead of with irritation. Begin by making a list below of areas where you need to add margin to your schedule. Then list any wrong motivations that you need to release from your life.

    Day 7: Love Believes the Best
    For today's dare, get two sheets of paper. On the first one, spend a few minutes writing out positive things about your spouse. Then do the same with negative things on the second sheet. Place both sheets in a secret place for another day. There is a different purpose and plan for each. At some point during the remainder of the day, pick a positive attribute frm the first list and thank your spouse for having this characteristic.

    Day 8: Love is Not Jealous
    Determine to become your spouse's biggest fan and to reject any thoughts of jealousy. To help you set your heart on your spouse and focus on their achievements, take yesterday's list of negative attributes and discreetly burn it. Then share with your spouse how glad you are about a success he or she recently enjoyed.

    Day 9: Love Makes Good Impressions
    Think of a specific way you'd like to greet your spouse today. Do it with a smile and with enthusiasm. Then determine to change your greeting to reflect your love for them.

    Day 10: Love is Unconditional
    Do something out of the ordinary today for your spouse - something that proves (to you and to them) that your love is based on your choice and nothing else. Wash her car. Clean the kitchen. Buy his favorite dessert. Fold the laundry. Demonstrate love to them for the sheer joy of being their partner in marriage.

    Fireproof Your Marriage Couple's Kit

    Day 11: Love Cherishes
    What need does your spouse have that you could meet today? Can you run an errand? Give a back rub or foot massage? Is there housework you could help with? Choose a gesture that says, "I cherish you" and do it with a smile.

    Day 12: Love Lets the Other Win
    Demonstrate love by willingly choosing to give in to an area of disagreement between you and your spouse. Tell them you are putting their preference first.

    Day 13: Love Fights Fair
    Talk with your spouse about establishing healthy rules of engagement. If your mate is not ready for this, then write out your own personal rules to "fight" by. Resolve to abide by them when the next disagreement occurs.

    Day 14: Love Takes Delight
    Purposefully neglect an activity you would normally do so you can spend quality time with your spouse. Do something he or she would love to do or a project they'd really like to work on. Just be together.

    Day 15: Love is Honorable
    Choose a way to show honor and respect to your spouse that is above your normal routine. It may be holding the door for her. It might be putting his clothes away for him. It may be the way you listen and speak in your communication. Show your mate that he or she is highly esteemed in your eyes.

    Love Dare & Couple's Study Bundle (Includes 2 Love Dare Books, a DVD & 2 Study Guides)

    Day 16: Love Intercedes
    Begin praying today for your spouse's heart. Pray for three specific areas where you desire for God to work in your spouse's life and in your marriage.

    Day 17: Love Promotes Intimacy
    Determine to guard your mate's secretes (unless they are dangerous to them or you) and to pray for them. Talk with your spouse, and resolve to demonstrate love in spite of these issues. Really listen to them when they share personal thoughts and struggles with you. Make them feel safe.

    Day 18: Love Seeks to Understand
    Prepare a special dinner at home, just for the two of you. The dinner can be as nice as you prefer. Focus this time on getting to know your spouse better, perhaps in areas you've rarely talked about. Determine to make it an enjoyable evening for you and your mate.

    Day 19: Love is Impossible
    Look back over the dares from previous days. Were there some that seemed impossible to you? Have you realized your need for God to change your heart and to give you the ability to love? Ask Him to how you where you stand with Him, and ask for the strength and grace to settle your eterenal destination.

    Day 20: Love is Jesus Christ
    Dare to take God at His Word. Dare to trust Jesus Christ for salvation. Dare to pray, "Lord Jesus, I'm a sinner. But You have shown Your love for me by dying to forgive my sins, and You have proven Your power to save me from death by Your resurrection. Lord, change my heart, and save me by Your grace."

    The Love Dare Bible Study Member Book

    Day 21: Love is Satisfied in God
    Be intentional today about making a time to pray and read your Bible. Try reading a chapter out of Proverbs each day (there are thiry-one - a full month's supply), or readin a chapter in the Gospels (Matthew, Mark, Luke, and John). As you do, immerse yourself in the love and promises God has for you. This will add to your growth as you walk with Him

    Day 22: Love is Faithful
    Love is a choice, not a feeling. It is an initiated action, not a knee-jerk reaction. Choose today to be committed to love even if your spouse has lost most of their interest in recieving it. Say to them today in words similar to there, "I love you. Period. I choose to love you even if you don't love me in return."

    Day 23: Love Always Protects
    Remove anything that is hindering your relationship, any addiction or influence that's stealing your affections and turning your heart away from your spouse.

    Day 24: Love vs Lust
    End it now. Identify every object of lust in your life and remove it. Single out every lie you've swallowed in pursuing forbidden pleasure and reject it. Lust cannot be allowed to live in a back bedroom. It must be killed and destroyed - today - and replaced with the sure promises of God and a heart filled with His perfect love.

    Day 25: Love Forgives
    Whatever you haven't forgiven in your mate, forgive it today. Let it go. Just as we ask Jesus to "forgive us our debts" each day, we must ask Him to help us "forgive our debtors" each day as well. Unforgiveness has been keeping you and your spouse in prison too long. Say from your heart, "I choose to forgive."

    Fireproof Your Marriage: Participant's Guide

    Day 26: Love is Responsible
    Take time to pray through your areas of wrongdoing. Ask for God's forgiveness, then humble yourself enough to admit them to your spouse. Do it sincerely and truthfully. Ask your spouse for forgiveness as well. No matter how they respond, make sure you cover your responsibility in love. Even if they respond with criticism, accept it by receiving it as counsel.

    Day 27Day 27: Love Encourages
    Eliminate the poison of unrealistic expectations in your home. Think of one area where your spouse has told you you're expecting too much, and tell them you're sorry for being so hard on them about it. Promise them you'll seek to understand, and assure them of your unconditional love.

    Day 28: Love Makes Sacrifices
    What is one of the greatest needs in your spouse's life right now? Is there a need you could lift from their shoulders today by a daring act of sacrifice on your part? Whether the need is big or small, purpose to do what you can to meet the need.

    Day 29: Love's Motivation
    Before you see your spouse again today, pray for them by name and for their needs. Whether it comes easy for you or not, say "I love you," then express love to them in some tangible way. Go to God in prayer again, thanking Him for giving you the privilege of loving this one special person - unconditionally, the way He loves both of you.

    Day 30: Love Brings Unity
    Isolate one area of division in your marriage, and look on today as a fresh opportunity to pray about it. Ask the Lord to reveal anything in your own heart that is threatening oneness with your spouse. Pray that He would do the same for them. And if appropriate, discuss this matter openly, seeking God for unity.

    Fireproof Your Marriage: Leader's Guide [With Participant's Guide and 6 Session DVD]

    Day 31: Love and Marriage
    Is there a "leaving" issue you haven't been brave enough to conquer yet? Confess it to your spouse today, and resolve to make it right. The oneness of your marriage is dependent upon it. Follow this with a commitment to your spouse and to God to make your marriage the top priority over every other human relationship.

    Day 32: Love Meets Sexual Needs
    If at all possible, try to initiate sex with your husband or wife today. Do this in a way that honors what your spouse has told you (or implied to you) about what they need from you sexually. Ask God to make this enjoyable for both of you as well as a path to greater intimacy.

    Day 33: Love Completes Each Other
    Recognize that your spouse is integral to your future success. Let them know today that you desire to include them in your upcoming decisions, and that you need their perspective and counsel. If you have ignored their input in the past, admit your oversight and ask them to forgive you.

    Day 34: Love Celebrates Godliness
    Find a specific, recent example when your spouse demonstrated Christian character in a noticeable way. Verbally commend them for this at some point today.

    Day 35: Love is Accountable
    Find a marriage mentor - someone who is a strong Christian and who will be honest and loving with you. If you feel that counseling is needed, then take the first step to set up an appointment. During this process, ask God to direct your decisions and discernment.

    Breach of Trust

    Day 36: Love is God's Word
    Commit to reading the Bible every day. Find a devotional book or other resource that will give you some guidance. If your spouse is open to it, see if they will commit to daily Bible reading with you. Begin submitting each area of your life to its guidance and start building on the rock.

    Day 37: Love Agrees in Prayer
    Ask your spouse if you can begin praying together. Talk about the best time to do this, whether it's in the morning, your lunch hour, or before bedtime. Use this time to commit your concerns, disagreements, and needs before the Lord. Don't forget to thank Him for His provision and blessing. Even if your spouse refuses to do this, resolve to spend this daily time in prayer yourself.

    Day 38: Love Fulfills Dreams
    Ask yourself what your mate would want if it was obtainable. Commit this to prayer, and start mapping out a plan for meeting some (if not all) of their desires, to whatever level you possibly can.

    Day 39: Love Endures
    Spend time in personal prayer, then write a letter of commitment and resolve to your spouse. Include why you are committing to this marriage until death, and that you have purposed to love them no matter what. Leave it in a place that your mate will find it.

    Day 40: Love is a Covenant
    Write out a renewal of your vows and place them in your home. Perhaps, if appropriate, you could make arrangements to formally renew your wedding vows before a minister and with family present. Make it a living testament to the value of marriage in God's eyes and the high honor of being one with your mate.

    Dare to Love

    dari berbagai sumber.

    Baca Selengkapnya..

    Isi Survey Dibayarin Dollar $$$$